BANGGAI TERKINI, Banggai – Upaya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banggai Laut untuk menanggapi keluhan masyarakat tentang penambahan jam nyala listrik khususnya bulan Ramadhan di Kecamatan Labobo, Bangkurung dan Bokan Kepulauan menemui titik temu.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar, Senin 10 Maret 2025 itu Ketua DPRD
Patwan Kuba meminta penjelasan ke PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Banggai mengapa bulan Ramadhan tahun 2025 ini, PLN tak melakukan penambahan jam nyala listrik khusus ketika masyarakat melakukan sahur padahal ditahun sebelumnya selalu dilakukan penambahan. “Sebagai mitra Pemda tentu DPRD harus bersikap, untuk meminta penjelasan ke PLN serta menjelaskan ke publik apa yang menyebabkan sampai masyarakat di Labobo, Bangkurung dan Bokan Kepulauan ini tidak bisa menikmati,” terang Patwan.


RDP bersama PLN ULP Banggai, Senin 10 Maret 2025 (Foto:Nomo/BanggaiTerkini)
Manager ULP PLN Banggai Rahmat Hidayat menjelaskan ada dua kendala yang menyebabkan pasokan listrik khususnya penambahan jam nyala di bulan ramadhan tahun 2025 ini. Ia menyebut, satu karena belum adanya surat resmi atau Surat Perintah Kerja (SPK) dari PLN Sulututenggo untuk melakukan penambahan jam nyala pada saat sahur.
Ia mengaku secara administrasi Pemda telah menyurat resmi dan pihaknya telah meneruskan ke PLN Suluttenggo, namun hingga saat ini belum adanya balasan.
Kedua yakni daily offtake thruput (DOT) BBM Industri dari depot Fuel Pertamina Banggai yang telah maksimal. “Dimana jika dipaksakan untuk melakukan penambahan jam nyala khusus sahur akan terjadi kritis stok pasokan BBM di PLN,” jelasnya.
Mendengar penjelasan itu Patwan Kuba memberikan solusi agar dilakukan pemangkasan jam nyala normal sebanyak tiga jam untuk dialihkan ketika sahur. “Jadi jam nyalanya lagi dari jam 2 sampai jam 5 subuh,” ucapnya.
“Sambil menunggu, saya pastikan bersama teman-teman di Komisi III dalam waktu dekat akan ke PLN pusat,” imbuhnya.

Anggota DPRD Zulfikar saat memberikan masukan di RDP bersama PLN ULP Banggai (Foto: Nomo/BanggaiTerkini)
DPRD Sayangkan Sikap PLN yang Tidak Peka Kebutuhan Masyarakat
Meski demikian, Patwan menyayangkan sikap PLN yang dinilai tidak peka terhadap kondisi masyarakat, sebab keadaan bulan Ramadhan seperti saat ini sudah pasti terjadi saban tahun. “Kami anggap PLN tidak peka, saya menyatakan ini karena kami mengerti suasana masyarakat di Labobo, Bangkurung dan Bokan,” tegas Patwan.
Setali tiga uang Anggota DPRD Banggai Laut Komisi III Zulfikar menyayangkan PLN ULP Banggai yang tidak menambah jam nyala listrik di Labobo, Bangkurung dan Bokan Kepulauan khusus untuk sahur di bulan Ramadan.
Zulfikar menilai dengan alasan ketersediaan stok BBM dan administrasi sangat tidak bisa diterima. Pasalnya persoalan ini semestinya sudah bisa diselesaikan sejak jauh hari sebelum Ramadhan, jika memang demikian alasanya PLN bisa berkomunikasi lebih intens ke Pertamina untuk melakukan menambahkan stok BBM industri. “Kita bisa berkomunikasi misalnya ke DPRD agar bisa dilakukan dorongan,” ucap Fikar.
Politis partai Gerindra itu meminta PLN agar lebih responsif dengan kebutuhan masyarakat di bulan Ramadan. Menambah jam nyala listrik atau melakukan penyesuaian jam nyala bisa dijadikan solusi dan menjadi langkah yang sangat membantu, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan listrik saat sahur.
Selain itu, Ia menegaskan pentingnya komunikasi yang lebih baik antara PLN dengan pemerintah daerah, terutama dalam hal kebijakan yang berdampak langsung pada kenyamanan masyarakat selama bulan Ramadhan.
Penulis : Nomo
Editor : –