BANGGAI TERKINI, Salakan – Ratusan siswa dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK di wilayah Kota Salakan, mengalami keracunan massal usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG), Rabu 17 September 2025.
Para siswa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Trikora Salakan dengan keluhan utama berupa mual, muntah, sesak napas, gatal-gatal, dan kram perut.

Enam siswa dari SDN Inpres Tompudau menjadi yang pertama tiba di rumah sakit, disusul oleh gelombang siswa lainnya dari beberapa sekolah yang terdampak di antaranya SDN Inpres Tompudau, SMP Negeri 1 Tinangkung, SMA Negeri 1 Tinangkung, SMK Negeri 1 Tinangkung, Hingga kini tercatat ada 157 siswa, mengalami Keracunan 77 siswa masih dalam perawatan serius dan 80 lainnya telah dipulangkan untuk rawat jalan.
Jumlah ini diperkirakan masih dapat bertambah karena beberapa siswa masih berdatangan dengan keluhan sama. Informasi terakhir dini hari sekitar pukul 00.07 Wita yang di dapat ada 226 pasien yang masuk ke RSUD Trikora.
Bupati Banggai Kepulauan Rusli Moidady menyatakan Pemerintah Daerah akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG.
Berdasarkan laporan awal, dugaan penyebab keracunan berasal dari menu lauk ikan cakalang yang diduga dalam kondisi tidak layak konsumsi.
Polrea Banggai Kepulauan telah melakukan penyidikan awal, termasuk pengambilan sampel makanan untuk menyelidiki kemungkinan adanya kontaminasi mikroba maupun bahan kimia berbahaya.
Sampel tersebut kemudian dikirim ke Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Sulawesi Tengah di Kota Palu untuk dilakukan uji laboratorium.
Sementara Penanggung jawab program MBG yang dikelola oleh VIC MBG, Zulkifli Lamiju, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas insiden tersebut karena saat kejadian beliau masi berada di Kota Palu, kejadian ini baginya benar-benar di luar kemampuan kami sebagai pengelola dan penanggung jawab.
“Kami sangat menyesal dan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak, terutama kepada para siswa dan orang tua. Saat ini, saya bersama Ketua SPPG masih di Palu dan malam ini langsung kembali ke Salakan untuk menangani situasi,” ungkap Zulkifli.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam penyajian makanan dan menyatakan bahwa staf lapangan seperti ahli gizi dan asisten lapangan telah diarahkan untuk memprioritaskan penanganan siswa yang terdampak.
Hingga berita ini diturunkan, sebagian besar siswa telah kembali ke rumah masing-masing untuk menjalani rawat jalan, sementara sisanya masih dalam pengawasan intensif tim medis di RSUD Trikora. Pihak rumah sakit bekerja sama dengan Dinas Kesehatan terus melakukan pemantauan dan penanganan lanjutan.
Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan menegaskan bahwa keselamatan siswa adalah prioritas utama.
Evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan program MBG, mulai dari rantai distribusi bahan makanan, keamanan pangan, hingga prosedur penyajian, akan segera dilakukan guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.***















