BANGGAI TERKINI, Senayan – Di tengah hantaman krisis global, perang dagang, lonjakan harga pangan akibat El Nino, hingga tekanan pasar keuangan domestik, Pemerintah tetap berhasil menjaga kesehatan fiskal nasional di tahun 2024. Atas dasar itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi sinergi lintas sektor yang berhasil mengawal perekonomian nasional hingga mampu pulih secara bertahap menjelang akhir tahun.
“Kita patut bersyukur karena perekonomian Indonesia menuju akhir tahun 2024 berangsur pulih, dari situasi berat di paruh pertama tahun 2024,” ujar Sri Mulyani saat menyampaikan keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN 2024 dalam rapat paripurna DPR RI ke-21 di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (1/7/2025).

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa keberhasilan pemerintah dalam menjaga fiskal terlihat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2024 yang tidak hanya terkendali dengan defisit sesuai target, melainkan juga kembali memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Dengan mengucap syukur alhamdulillah pada Tahun Anggaran 2024 pemerintah kembali peroleh WTP atas LKPP 2024 dari BPK. BPK bahkan memberikan penilaian terbaik yang mencerminkan komitmen terhadap akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara,” ungkap Sri Mulyani.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2024, pemerintah menghadapi sejumlah tekanan fiskal akibat konflik bersenjata di beberapa kawasan strategis dunia, termasuk perang Rusia–Ukraina yang belum mereda, konflik di Timur Tengah, hingga ketegangan militer di Laut Merah dan Selat Taiwan. Akibatnya, gangguan rantai pasok global melonjak signifikan.
“Aktivitas perdagangan lewat Terusan Suez sempat turun hampir 50% pada kuartal I-2024,” jelas Menkeu.