BANGGAI TERKINI, Osaka – Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy secara resmi membuka Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka, Jepang, Minggu (13/4). Paviliun yang mengusung tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future” merepresentasikan komitmen Indonesia dalam mewujudkan visi sebagai bangsa yang bersatu, berdaulat, maju, dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Menteri Rachmat Pambudy menegaskan keikutsertaan Indonesia dalam World Expo ini tidak hanya bersifat simbolik, melainkan momentum strategis untuk memperkuat diplomasi ekonomi dan budaya. “World Expo 2025 Osaka yang dihadiri 161 negara menjadi wadah untuk memperkuat kolaborasi internasional, mendorong investasi, dan mengakselerasi pencapaian pembangunan berkelanjutan,” jelas Menteri Rachmat Pambudy.

Desain Paviliun Indonesia terinspirasi dari warisan maritim nusantara berbentuk kapal yang dibangun dengan prinsip ramah lingkungan. Paviliun Indonesia mempertemukan kekayaan budaya dan semangat inovasi yang menjadi modalitas untuk mewujudkan aspirasi menjadi negara maju. Selama enam bulan pelaksanaan World Expo 2025 Osaka, dari 13 April hingga 13 Oktober 2025, Paviliun Indonesia akan membawa pengunjung menyusuri tiga area utama: Nature, Culture, dan Future.
Dari hutan tropis mini yang juga menampilkan karya seni berbentuk hewan endemik dari berbagai seniman kebanggaan tanah air dan perjalanan sinematik lintas lanskap Indonesia, hingga pameran budaya, seperti pameran fotografi Wajah Nusantara, senjata tradisional, pertunjukan seni Jaipong dan Pencak Silat, dan representasi nilai-nilai kearifan lokal yang membentuk arah masa depan bangsa. Paviliun Indonesia juga menampilkan Ibu Kota Nusantara, pameran wastra, teater visual kolaborasi Garin Nugroho dan Titimangsa, hingga area forum bisnis untuk mewadahi pengembangan kerja sama internasional.
Paviliun Indonesia merupakan hasil karya anak bangsa—dirancang dan dikurasi para talenta muda dan seniman kreatif Indonesia yang membawa semangat inovasi tanpa meninggalkan akar budaya. Paviliun ini menawarkan potensi budaya dan komunitas Indonesia—di mana tradisi, nilai, kearifan lokal, dan teknologi bergerak berdampingan untuk membentuk masa depan yang lebih baik dan inklusif bagi generasi mendatang.