“Sekarang ini dalam skema kita penyelenggaraan perumahan baru, kita akan memasukkan secara ketat bahwa konstruksi dan bangunannya betul-betul bersumber dari satu riset yang dilakukan pemerintah bahwa ini layak bangun atau tidak,” jelasnya.
Selain tahan gempa, Fahri juga menekankan pentingnya penerapan standar kesehatan dalam pembangunan rumah, untuk memastikan lingkungan rumah sehat dan bebas dari masalah kesehatan.
Sementara itu, Menko Infra, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan resolusi 2025 yaitu agar seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) dapat meningkatkan koordinasi, kekompakan, kesolidan serta mengintegrasikan berbagai elemen penting pembangunan nasional untuk menghadirkan solusi terbaik untuk masyarakat.
Menurut AHY, 20 tahun kedepan, pembangun infrastruktur akan selalu menjadi tulang punggung dalam pembangunan nasional. Karena, untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi delapan persen membutuhkan dukungan infrastruktur yang tepat sasaran.
“Bagaimana kemudian perumahan dan kawasan permukiman ini bisa semakin dibangun, karena backlog (kekurangan) terhadap rumah secara nasional kurang lebih 10 juta keluarga belum mimiliki rumah dan 20 juta Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini bisa kita carikan solusinya agar baik masyarakat kota maupun desa dapat lebih diupayakan lebih sehat,” kata Menko Infra menandaskan. (infopublik)