Menu

Mode Gelap

Menu

Mode Gelap

Sulteng

Gubernur Anwar Hafid: Satu Kasus, Satu Solusi untuk Konflik Agraria di Sulteng

badge-check


					Gubernur Anwar Hafid: Satu Kasus, Satu Solusi untuk Konflik Agraria di Sulteng Perbesar

BANGGAI TERKINI, Palu – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, memimpin rapat penting bersama Satuan Tugas Penyelesaian Konflik Agraria (Satgas PKA) di Ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulteng, Rabu (14/5/2025).

Turut hadir Ketua Satgas PKA, Eva Bande, serta jajaran perangkat daerah dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam penyelesaian sengketa tanah dan perizinan usaha di berbagai wilayah Sulteng.

Dalam arahannya, Gubernur Anwar Hafid menekankan pentingnya kejelasan arah dan hubungan kerja antarinstansi. Ia menyatakan bahwa kehadiran Satgas PKA bukan sekadar formalitas, tetapi harus terhubung secara nyata dengan upaya penyelesaian konflik.

“Apapun bentuk hubungannya, yang penting harus ada solusi. Usaha masyarakat harus dibebaskan dari ketidakpastian. Kita bertaruh di sini untuk masa depan yang lebih baik,” tegas Gubernur.

Ia juga mendorong agar setiap kasus ditangani secara spesifik, dengan pendekatan yang terstruktur dan tertulis. “Kalau bisa, satu kasus, satu paper. Lengkap dengan ringkasan masalah, dasar hukum, serta usulan penyelesaian. Ini penting agar keputusan bisa diambil dengan dasar yang jelas dan tidak mengambang,” tambahnya.

Lebih lanjut, Gubernur mengusulkan agar kasus-kasus diklasifikasikan berdasarkan tingkat kesulitannya, mulai dari yang mudah, sedang, hingga yang berat. Hal ini untuk mempermudah proses penyelesaian bertahap, agar Satgas dapat bergerak lebih cepat menyelesaikan kasus yang paling memungkinkan terlebih dahulu.

Persoalan izin lokasi usaha dan status lahan juga menjadi sorotan. Menurut Anwar Hafid, banyak kasus terjadi karena tumpang tindih perizinan dan belum adanya kejelasan status tata ruang, termasuk yang berkaitan dengan kawasan hutan.

“Kalau dia berada di kawasan hutan, harus jelas dulu, apakah sudah ada izin atau belum. Kalau belum, berarti tidak boleh beraktivitas sampai ada kejelasan,” ujarnya.

Gubernur meminta agar semua kasus dirangkum dalam bentuk resumen per kasus. Dokumen ini akan menjadi acuan dalam penyusunan langkah kompulsori, yakni tindakan wajib yang akan dijalankan sebagai bentuk intervensi pemerintah daerah dalam penyelesaian masalah agraria.

“Sekarang kita sudah berada di tahap penting. Saya melihat ada kemajuan luar biasa. Tinggal bagaimana kita menyempurnakan dokumen, memperkuat koordinasi, dan menegaskan sikap kita dalam menyelesaikan semua ini,” tutup Anwar Hafid.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bacaan Lainnya

Dugaan Korupsi BUMDes Mansalean, Penyidik Polres Bangkep Limpahkan Berkas ke Kejaksaan Banggai Laut 

1 Agustus 2025 - 21:41 WITA

Pemkab Banggai Tindak Tegas 6 Perusahaan Tambang Bermasalah di Desa Siuna

1 Agustus 2025 - 16:15 WITA

Pemkab Banggai Tindak Tegas 6 Perusahaan Tambang Bermasalah di Desa Siuna

HAK JAWAB | Dikpora Banggai Laut Terkait Permintaan ke Kepsek “Talangi” Hadiah OSN Gunakan Dana BOS

1 Agustus 2025 - 13:44 WITA

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Banggai Laut (Foto: Istimewa)

Rp1,1 Triliun Digelontorkan pada 2025 untuk Sekolah Rakyat

1 Agustus 2025 - 10:16 WITA

PPATK: 28 Juta Lebih Rekening sudah Diaktifkan lagi

1 Agustus 2025 - 10:12 WITA

Indonesia Triwulan II 2025 Tetap Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global

1 Agustus 2025 - 10:09 WITA

Rekomendasi Artikel di Ekonomi