BANGGAI TERKINI, Palu – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palu mengungkapkan hasil uji laboratorium terkait kasus keracunan massal pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep). Dari pemeriksaan sampel makanan, ditemukan kadar histamin pada ikan, terutama jenis tuna dan sejenisnya.
Dinukil dari CNN Indonesia, Kepala BPOM Palu, Mardianto, menjelaskan bahwa selain kadar histamin, pihaknya juga menemukan sejumlah parameter tidak memenuhi syarat, baik dari sisi kimia maupun mikrobiologi.

“Hasil uji kami temukan memang ada kadar histamin, terutama pada ikan tuna dan sejenisnya. Namun, untuk penetapan penyebab keracunan, kewenangannya ada pada Dinas Kesehatan. BPOM hanya melakukan pemeriksaan sampel makanan berdasarkan permintaan,” jelas Mardianto.
Ia menegaskan, BPOM sebatas menyerahkan hasil pengujian kepada pihak pemohon. Selanjutnya, Dinas Kesehatan yang akan menetapkan apakah keracunan tersebut disebabkan faktor kimia, mikro atau gabungan keduanya.
Sekadar diketahui kadar histamin yang tinggi dalam makanan, seperti ikan yang tidak disimpan dengan benar, dapat menyebabkan keracunan histamin (juga disebut keracunan scombroid).
Keracunan histamin adalah suatu kondisi yang memicu gejala mirip alergi seperti ruam, sakit kepala, mual, dan diare. Histamin terbentuk dari aktivitas bakteri yang mengubah asam amino histidin dalam ikan. Pencegahannya meliputi penyimpanan ikan pada suhu rendah, pemilihan ikan segar, dan penanganan ikan yang benar.
Penulis : Nomo
Editor : –















