Menu

Mode Gelap
Presiden Prabowo Luncurkan Logo dan Tema HUT RI ke-80 Tahun Ketua DPRD Patwan Kuba : Laut dan Pariwisata jadi Potensi Andalan Banggai Laut untuk Mandiri Mantap! Setujui Permintaan Bupati Sofyan, Kemenhub RI Tambah 3 Kali Seminggu Penerbangan ke Banggai Laut Banggai Laut Resmi Punya Tim Khusus Atasi Kejahatan Siber di Daerah Bupati Sofyan Kaepa Hadiri Pengukuhan TTIS, Tunjukkan Komitmen Lindungi Sistem Digital Daerah Soal Utang Pemda Banggai Laut, Dua Rekanan Proyek Sampaikan Klarifikasi, Ini Kata Pengacara Martono Djibran!

Ekonomi

Kesepakatan Tarif AS Untungkan Indonesia, Ekonom Dorong Akselerasi Investasi dan Moneter

badge-check


					Kesepakatan Tarif AS Untungkan Indonesia, Ekonom Dorong Akselerasi Investasi dan Moneter Perbesar

“Inflasi hanya 1,87 persen, rupiah menguat, dan tekanan eksternal makin ringan. Ini saatnya kebijakan moneter mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Negara-negara tetangga seperti India dan Malaysia sudah menurunkan bunga, dan Indonesia tak boleh ketinggalan. Jika BI memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin hari ini, lanjut Fakhrul, ini akan menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia serius ingin mendorong pemulihan dan pertumbuhan.

Langkah-langkah ini, bila dikombinasikan dengan kenaikan belanja pemerintah pada paruh kedua tahun, diperkirakan akan: Menguatkan rupiah hingga ke level Rp15.500/USD di akhir 2025, Menarik arus modal asing kembali ke pasar domestik, dan Mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 7.750.

Trimegah memproyeksikan bahwa sektor unggulan di semester kedua tahun ini adalah: Logam dan mineral strategis, termasuk emiten nikel, tembaga, dan aluminium dan Sektor konsumsi yang mulai rebound seiring meningkatnya daya beli dan stimulus fiskal

“Sudah lebih banyak upside daripada downside untuk pasar Indonesia tahun ini. Tapi semua tergantung eksekusi kebijakan,” tegas Fakhrul.

Kesepakatan dagang AS-RI bukan sekadar dokumen, tapi pintu gerbang baru bagi Indonesia dalam peta ekonomi global. Tarif rendah adalah pelumas, tapi kepercayaan strategis adalah bahan bakar jangka panjang. Untuk benar-benar melaju, Indonesia butuh: Kecepatan kebijakan moneter dari BI, Konsistensi fiskal dan eksekusi proyek pemerintah, dan Ketegasan strategi industrialisasi dan hilirisasi

“Ruang kesempatan seperti ini tidak pernah terbuka lama. Dunia sedang mencari mitra baru. Indonesia punya bahan mentah dan sekarang juga punya momentum. Jangan disia-siakan,” pungkas Fakhrul.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bacaan Lainnya

Presiden Prabowo Luncurkan Logo dan Tema HUT RI ke-80 Tahun

24 Juli 2025 - 07:23 WITA

Soal Utang Pemda Banggai Laut, Dua Rekanan Proyek Sampaikan Klarifikasi, Ini Kata Pengacara Martono Djibran!

22 Juli 2025 - 14:55 WITA

Pemkab Banggai Laut Ikuti Live Daring Peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto

21 Juli 2025 - 18:29 WITA

6 Bulan Berjalan, Serapan Anggaran Kabupaten Banggai Laut Baru 26,50 Persen, OPD Belum Optimal Kelola Dana Publik

18 Juli 2025 - 20:09 WITA

Ilustrasi anggaran

Perdagangan RI-AS Menguat, Presiden Pastikan Prioritas Tetap pada Kepentingan Rakyat

18 Juli 2025 - 12:52 WITA

Bunga BI Turun, Rupiah Kuat: Indonesia Masuki Babak Baru Ekspansi Ekonomi

18 Juli 2025 - 12:50 WITA

Rekomendasi Artikel di Ekonomi