BANGGAI TERKINI, Banggai – Pembukaan Festival Malabot Tumbe 2025 yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banggai Laut diwarnai kendala teknis.
Kegiatan yang dipusatkan di kawasan Taman Kota Banggai, Senin (1/12/2025) itu resmi dibuka Wakil Bupati Banggai Laut Ablit. Meski begitu, jalannya kegiatan justru dinilai jauh dari kata siap.

Sejumlah tamu undangan serta pengunjung sempat dibuat keheranan. Musababnya, ketika momen paduan suara KORPRI tampil dengan lagu Mars Banggai Laut, sistem tata suara terdengar tidak berfungsi dengan baik.
Tak berhenti disitu. Kondisi ini, semakin diperparah saat Wakil Bupati Ablit membacakan sambutan Gubernur Sulteng Anwar Hafid, sound system berkali-kali berbunyi tidak stabil, bahkan di beberapa bagian suara, muncul dentuman keras berkali-kali.
Kondisi ini tentu menimbulkan kesan minimnya persiapan dari Dinas yang dipimpin Laode Kaimudin tersebut. “Bandingkan dengan sound MTQ yang di Bentean masih lebih baik, padahal kegiatan skala kecil,” tukas salah satu pengunjung dengan nada kecewa.
Selain mengganggu jalannya acara, kekisruhan teknis itu juga terkesan mencoreng wajah Pemerintah Daerah. Ketidaksiapan panitia Festival Tumbe 2025 bahkan seolah “menampar wajah” Pemda Banggai Laut di hadapan publik dan tetamu undangan.
Disisi lain Festival Malabot Tumbe merupakan agenda kebudayaan penting yang selama ini yang dijadikan etalase pariwisata Banggai Laut, justru menjadi panggung ketidakprofesionalan.
Festival Tumbe yang seharusnya menjadi kebanggaan daerah justru tercoreng oleh persoalan teknis yang seharusnya bisa diantisipasi sejak dini.
Sebagai instansi pelaksana, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang dipimpin Laode Kaimudin diharapkan dapat melakukan evaluasi menyeluruh agar rangkaian kegiatan selanjutnya dapat berjalan lebih baik.
Dengan perencanaan yang lebih matang, festival yang masuk Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 Kementerian Pariwisata RI ini dapat menjadi etalase budaya yang semakin membanggakan daerah. ***













