Menu

Mode Gelap
Kemlu RI Percepat Evakuasi WNI dari Iran, Pemulangan Bertahap Dimulai Senin Presiden Prabowo Angkat Diplomasi Damai Indonesia di Forum Dunia Gubernur Sulteng Serahkan 2.402 SK-PPPK Formasi 2024 Dugaan Penyembunyian DBH Terbantahkan, Faktanya Anggaran Dana Desa, Bukan Dana Bagi Hasil Respons Konflik Iran-Israel, Pertamina Siapkan Jalur Alternatif Rantai Pasok Migas Keluarga dan Simpatisan Bupati Sofyan Kaepa Datangi Polsek Banggai, Pastikan Proses Hukum atas Laporan Dugaan Pencemaran Nama Baik Berjalan

Bangkep

Fenomena ASN Diduga Ber-KTP Luar Banggai Kepulauan, Bupati Rusli Diminta Tegas

badge-check


					Kantor Bupati Banggai Kepulauan (Ist) Perbesar

Kantor Bupati Banggai Kepulauan (Ist)

BANGGAI TERKINI, Bangkep – Fenomena memprihatinkan terjadi di Kabupaten Banggai Kepulauan, musababnya saat ini diduga masih terdapat aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja dan menerima gaji dari APBD setempat ternyata tidak memiliki KTP Banggai Kepulauan. Jumlahnya pun diduga masih cukup banyak.

Mereka masih tercatat sebagai penduduk luar daerah, kondisi ini yang secara langsung merugikan Banggai Kepulauan dari sisi fiskal.

Padahal, salah satu komponen dalam penghitungan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat adalah jumlah penduduk. Artinya, setiap warga yang tidak tercatat secara administratif sebagai penduduk Banggai Kepulauan berarti menyumbang pada pengurangan potensi dana transfer setiap tahunnya.

Persoalan serius ini mendapat sorotan tajam dari ketua Fraksi Golkar DPRD Bangkep Irwanto T. Bua.

Dinukil dari Banggairaya.id, Ia mengatakan Bupati Rusli Moidady secepatnya melakukan tindakan tegas kepada ASN yang masih ber KTP luar daerah. “BKD harus cepat mengindentifikasi, beri waktu mereka untuk mengurus kesesuaian identitas, jika tidak diindahkan juga, beri sanksi tegas,” tegas Irwanto.

Irwanto berujar dengan masih adanya dugaan ASN ber-KTP luar, potensi daerah untuk mendapatkan tambahan anggaran transfer akan mengecil. “Harus ada upaya responsif secapatnya dari pihak yang berkompeten,” kata dia.

Sejumlah kalangan turut berkomentar, bagaimana mungkin mereka menikmati fasilitas daerah, menerima gaji daerah, tapi tidak mendukung secara administratif? Ini bentuk ketidakpedulian dan kurangnya komitmen terhadap pembangunan daerah.

Jika tidak segera diatasi, kebocoran ini akan terus berlanjut, dan Banggai Kepulauan akan terus kehilangan haknya atas tambahan dana yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk membangun daerah.

Editor : Nomo
Sumber : Banggairaya.id

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bacaan Lainnya

Presiden Prabowo Angkat Diplomasi Damai Indonesia di Forum Dunia

23 Juni 2025 - 18:49 WITA

Dugaan Penyembunyian DBH Terbantahkan, Faktanya Anggaran Dana Desa, Bukan Dana Bagi Hasil

23 Juni 2025 - 10:04 WITA

Respons Konflik Iran-Israel, Pertamina Siapkan Jalur Alternatif Rantai Pasok Migas

21 Juni 2025 - 19:04 WITA

75 Tahun Indonesia–Rusia: Kolaborasi untuk Perdamaian Dunia

21 Juni 2025 - 12:27 WITA

SPIEF 2025: Prabowo Tegaskan Indonesia Negara Non-Blok yang Bebas Aktif

21 Juni 2025 - 12:19 WITA

World Bank: Garis Kemiskinan BPS Tetap Relevan untuk Kebijakan Nasional

19 Juni 2025 - 22:22 WITA

Rekomendasi Artikel di Ekonomi