Selain konflik fisik, peperangan juga terjadi di dunia digital sehingga sinergi Kemkomdigi dengan TNI menjadi penting dalam membangun pertahanan digital.
“Dalam konflik geopolitik ini juga terjadi perang-perang dalam bentuk digital. Itu menggambarkan pentingnya pertahanan digital,” jelasnya.

Menurut Meutya, tantangan dalam pertahanan digital semakin kompleks, seperti munculnya layanan konektivitas satelit Low Earth Orbit (LEO) dari perusahaan asing di Indonesia serta derasnya arus data lintas batas negara yang dapat menimbulkan risiko terhadap pertahanan dan keamanan negara.
“Di situlah pentingnya digitalisasi dikawal tidak hanya oleh para pakar IT tapi juga orang yang ahli dalam strategi pertahanan,” kata Menkomdigi.
Selain itu, lanjutnya, ada berbagai informasi hoaks yang beredar di masyarakat berpotensi mengganggu stabilitas keamanan negara sehingga peran TNI juga dibutuhkan untuk menangkal isu-isu tersebut.












